Anak Industri Wajib Tahu! Inilah Teknik Rahasia Pembuatan Besi Baja!

Sebagai anak industri, Anda dituntut mengetahui banyak hal terkait besi, baja, dan cara pengolahannya. Apalagi kebutuhan dua benda penting itu semakin tinggi seiring dengan kebutuhan masyarakat yang juga semakin besar. Sebelum mengetahui mengenai proses pengolahan besi dan baja, ada baiknya untuk mengenal perbedaan keduanya agar tidak salah paham.
Pengertian Besi dan Baja
Beberapa orang masih sulit membedakan antara besi dan baja. Padahal keduanya memiliki unsur dan proses pembentukan yang tidak sama.
Besi merupakan logam yang bisa ditemui di kerak bumi dengan jumlah terbanyak kedua setelah alumunium. Unsur besi reaktif terhadap air dan oksihen. Pada besi yang masih segar, permukannya memiliki warna abu-abu, sedangkan besi yang teroksidasi akan berubah warna.
Pada dasarnya, bijih besi tersusun dari karbonat (siderit), sulfida (pyrite), dan oksida (magnetit, hematit, dan limonit).
Berbeda dengan besi, logam dihasilkan dari perpaduan logam-logam lain. Misalnya logam berupa besi, fosfor, belerang, mangan, karbon, silikon, dan sebagian kecil dari nitrogen, oksigen, dan aluminium. Ada juga yang menggunakan paduan seperti molydenum, niobium, kromium, nikel, boron, dan kromium.
Unsur penting dalam pembuatan baja adalah paduan karbon. Tujuannya untuk meningkatkan kekuatan tarik dan kekerasannya. Baja karbon berwarna hitam sehingga sering disebut sebagai baja hitam. Umumnya digunakan untuk membuat alat-alat berupa cangkul, linggis, sabit, dan lain-lain.
Proses Pengolahan Besi
Ada 2 cara yang digunakan untuk proses pengolahan besi, yaitu Blast Furnace yang menggunakan bahan bakar (Coke) dalam jumlah besar, serta Electric Arc Furnace (EAF) yang tidak menggunakan Coke.
Mengenai proses produksi baja, dari bijih besi sampai menjadi baja pelat atau profil adalah sebagai berikut:
- Menyiapkan sejumlah komponen dasar seperti bijih besi, tanah kapur, Coke (yang terbuat dari coal, khusus untuk pembuatan steel) yang dimasukkan ke dalam blast furnace.
Cairan besi yang juga disebut sebagai molten iron yang panas terpisah menjadi 2 bagian. Terdiri dari slag (waste, impurities) dan bagian bawah yang akan dipakai. Lalu besi dicetak menjadi pig iron dengan kadar karbon mencapai 2%.
2, Kemudian pig iron dimasukkan ke dalam primary steelmaking furnace, dapat berupa open hearth furnace, oxygen furnace, dan electric arc furnace. Furnace akan diberi tambahan berbagai bahan kimia untuk menghasilkan material properties yang diinginkan.